Rabu, 15 Februari 2012

Reality Show bernama Hidup

Teguh Mario

"Hidup ini adalah reality show yang tidak satu orangpun diantara kita akan berhasil keluar dengan tetap membawanya & tidak akan ada kesempatan untuk memperbaikinya nanti setelah selesai. Maka jadilah sebuah pribadi yang kehadirannya dalam reality show ini menjadi berkah bagi mereka yang bertemu dan mengenal anda.

Nikmati hidup ini dengan memungkinkan diri ini mencapai kualitas tertinggi dari yang bisa kita capai. Jadilah pribadi yang bersyukur karena telah diijinkan hidup dalam diri yang baik, yang berkualitas yang membangun dirinya melalui kegunaan bagi orang lain"


Rangkaian kalimat di atas yang disampaikan oleh Mario Teguh, semestinya menjadi inspirasi dan pengingat bagi kita untuk berhati-hati dalam bertindak. Keputusan yang diambil dan ternyata salah, akan susah bahkan tidak bisa diperbaiki karena reality show itu.

Senin, 13 Februari 2012

Prasangka Buruk, Tidak Sabaran dan Keras Kepala Hanya akan Merugikan Banyak Orang

Kalau saja ada sedikit saja sebuah kesabaran dalam hatimu, kau tentu tidak akan berbuat konyol seperti itu. Kalau saja ada sedikit saja prasangka baik ada di otakmu, kaupun akan memberikan maklum dan "seribu kali" akan mohon maaf atas prasangkamu. Kalau saja kau tidak keras kepala, pasti ada setetes permakluman dalam sanubarimu.

Tapi sayang, sedikitpun tidak mengerti apa yang terjadi.

Saat orang tua sedang sekarat, saat basah kuyup perjalanan menembus hujan lebat, saat gelapnya malam tidak bisa tidur harus berjaga sendiri karena cintanya kepada orang tua. Saat kelelahan dan keletihan mendera karena besarnya tanggung jawab sebagai seorang anak. Dan saat itu pula prasangka burukmu merobek robek semua rencana yang sudah ada. Kau tak tahu kalau Hp mati, eror, ketinggalan karena stresku memikirkan orang yang sangat aku sayangi, yaitu orang tuaku.

Kini aku tahu, betapa tololnya kamu. Kecurigaan dan prasangka buruk telah menghilangkan kearifan bertindak, ketidaksabaran telah menghapuskan kebaikan semuanya. Tidak cukupkah dengan kalimat "ditunda" artinya masih ada kesempatan hanya "ditunda". Dan itupun bukan kemauanku.

Tidak selesai sampai di situ, malah kau telanjangi aku yang kedua kalinya. Padahal kelakuanmu yang pertama telah menyulitkan aku, menghilangkan kepercayaan orang terhadapku. Perlahan lahan kepercayaan itu pulih, kini kau buka lagi semua aib bahkan mungkin hal yang sama sekali tidak pantas....... Baru kali ini rasanya aku bertemu dengan orang sebodoh kamu.

Allohu Ya Robb....
Kalau saja berkenan, Kau buka hati dan pikirannya. Tunjukanlah kepadanya bahwa dia adalah manusia yang paling tolol dan bodoh di dunia ini. Keras kepala, tidak sabaran dan prasagka buruk telah merugikan banyak orang. Aku, dia, perusahaan, institusi dan teman-teman yang lain. Tunjukan Ya Robb........