Minggu, 08 Februari 2009

Pembunuhan Karakter

Niat baik dengan cara yang baik seharusnya tidak akan menjadikan sebuah masalah, seandainya pikiran positif kita yang dikedepankan. Tapi terkadang fakta di lapangan berbicara lain.
Special point of interest Balance bulan yang lalu menampilkan agenda besar perawatan, yaitu Raker Keperawatan yang diikuti hampir 50 orang, bertempat di Wisma Palawi Baturaden. Agenda pun sudah jelas, menyusun Prosedur Tetap Keperawatan yang jumlahnya sangat banyak. Koordinasipun telah dilakukan baik kepada Bidang, Wadir maupun Direktur.
Dan Alhamdulillah, sesuatu yang sangat luar biasa ketika raker itu ternyata selain telah menghasilkan Standar Operating Procedure (SOP) baru sebanyak 140 SOP, tapi juga telah memunculkan ruh baru keperawatan berupa semangat baru, self motivation, kekompakan dan persaudaraan yang kuat.
Tapi bukan sebuah organisasi kalau tidak ada komentar negative. Dengarkan komentar-komentar berikut :
“Perawatan mau lari sendiri, mau maju sendiri apa?”
“Bagaimana sih Kasie Perawatan? Tidak ada Bidangnya malah melakukan kegiatan macam-macam?”
“Kesempatan nih bagi dia untuk mencari muka mumpung tidak ada Kepala Bidang.” dan lain-lain komentar yang cukup panas apabila kita tanggapi.
Tapi biarlah kalimat-kalimat itu berlalu. Toh semua sudah berjalan, dan kita sudah merasakan hasilnya walaupun belum seberapa.
Ada catatan yang disampaikan oleh Renald Kasali, PhD dalam sebuah bukunya Re Code, Beliau menyampaikan sebagai berikut, “Dalam prakteknya, para pendukung perubahan yang memiliki kepemimpinan kuat, biasanya akan menghadapi rangkaian serangan dari kelompok yang tidak mau berubah (the status quo). Yang mereka sebarkan adalah rumor atau gossip yang sifatnya membunuh karakter (character assassination) calon pemimpin itu. Serangan juga akan datang dari para pemimpin yang posisinya terancam dan perannya memudar.”
Lebih jauh Belau menyampaikan, “dalam setiap era transformasi, rumor yang faktanya keliru akan banyak sekali ditemui di lapangan. Adalah biasa sekali, seorang yang berprestasi di bunuh karakternya dan dicarikan cara agar dia dijauhi atasannya, dikucilkan, atau tidak diberi ruang gerak yang bebas untuk berkreasi. Pembunuhan karakter biasanya dilakukan oleh para pengecut yang tidak percaya diri.”
Kata-kata “provokator, memanfaatkan kelompok, ambisius, arogan, sombong, idealis dan lain-lain adalah kata-kata yang masuk dalam kategori pembunuhan karakter itu.
Memang hari ini kami sedang melakukan perubahan. Banyak yang musti dibenahi dari organisasi. Banyak yang harus diperbaiki dalam corporate. Dan satu hal, kita sedang memperbaiki Performa Keperawatan kita. Pelan tapi pasti, perubahan itu akan terjadi, dan bersiaplah kita sebagai profesi yang mandiri dan dihargai.
Maka mengutip kalimat yang disampaikan oleh Renald Kasali di atas, rumor, gossip. Issue bahkan fitnah sangat mungkin akan kita dapatkan di lapangan. Membuat label negative terhadap pembaharuan atau aktornya adalah hal yang mudah dilakukan.
Di sini, saran yang disampaikan oleh Beliau adalah bahwa, organisasi harus mendukung perubahan itu dengan menciptakan iklim organisasi yang sehat, terbuka dan menumbuhkan self convidence orang-orangnya.
Maka di sinilah peran kita semua untuk saling bau membau, saling mendukung, saling menguatkan dan saling melindungi. Tidak sebagai oportunis yang hanya berpihak kepada sesuatu yang hanya menguntungkan dirinya sendiri. Saat enak ramai-ramai untuk berebut di posisi terdepan, tapi saat sulit, semua mengundurkan diri karena tak mau mengambil risiko.

Tidak ada komentar: