Kamis, 05 Januari 2012

Loyalitas Anak Buah

"Tidak ada pemimpin yang hebat, yang ada adalah anak buah yang hebat".

Pernyataan ini cukup saya rasakan akhir ini. Dalam dunia modern dimana budaya oportunis, safety player, nyari nyaman sendiri sudah tidak terelakan, maka loyalitas dan kesetiaan adalah barang mahal yang susah dicari. Kalau toh ada, harganya sangat mahal.

Dengan mengutip pembahasan tentang tangga kepemimpinan yang disampaikan oleh Renald Kasali yang saya sadur di tulisan saya di sini betapa untuk mencapai tangga kepemimpinan level empat saja bukan sesuatu yang mudah. Karena di sana ada keterlibatan emosi dari para pengikut atau anak buah.

Di level great leader ini, akan didapati para pengikut yang patuh dan loyal bukan karena posisi kita, tapi karena apa yang kita perbuat untuk mereka. Itupun ternyata bukan jaminan untuk menumbuhkan loyalitas. Sehingga kalimat di atas menjadi sesutu yang penting untuk disadari oleh para pemimpin dan calon pemimpin.

Bukan karena tidak mampunya kemampuan sebagai pemimpin, tapi faktor anak buah yang memang telah dibangun untuk memiliki integritas tak mampu melawan budaya oportunis atau safety players.

Tidak ada komentar: